Segala sesuatu biasa kita harapkan ada manfaat yang didapat, khususnya akan bertajug pada sisi kemaslahatan kebaikan, walaupun pada nyatanya kebaikan ini tergantung pemahaman seseorang terhadapnya, mungkin sesorang akan berkata baik jika posisi dia dalam keselamatan dirinya, padahal halnya tidak disyariatkan oleh agama ataupun darigama, contohnya pemaling, ia akan berharap keselamatan diri dalam melaksanakan palingannya dan contoh lainnya.
Mungkin manfaat baik kita disini adalah bertajug pada pelaturan agama dan darigama, sehingga bisa dikatakan maslahat menurut akal yang digunakan, beretika, bernorma, bermoral dan harapan kebaikan untuk dunia sampai kelak di akhirat.
Dengan adanya menambah, memperluas, mengganti serta mewakilkan kita lewat sound atau suara pada rekan sehingga terjalin perhubungan
Insan sosial.
Maka berdasarkan pemikiran kedoifan (kelemahan) kami tentang manfaatnya;
Mungkin manfaat baik kita disini adalah bertajug pada pelaturan agama dan darigama, sehingga bisa dikatakan maslahat menurut akal yang digunakan, beretika, bernorma, bermoral dan harapan kebaikan untuk dunia sampai kelak di akhirat.
Dengan adanya menambah, memperluas, mengganti serta mewakilkan kita lewat sound atau suara pada rekan sehingga terjalin perhubungan
Insan sosial.
Maka berdasarkan pemikiran kedoifan (kelemahan) kami tentang manfaatnya;
- Bisa bersillaturrahmi menambah kekeluargaan, kewargaan, persahabatan serta pertemanan, yang khusus sebagai muslim terikat persaudaraan.
- Belajar mengambil hikmah dan pelajaran serta cara kita bersillaturrahmi yang dipandang baik menurut syara, akal dan adat, sehingga kita tidak saling untuk ketidak baikan.
- Menyerap sisi kebaikannya dan menjauhi keburukannya, keberbedaan kita saling memahami diri sendiri dan juga sesama makhluk untuk berbondong jalan kebaikan dijadikan ibadah.
- Mensiasati untuk tidak menjadi gangguan pada pihak lainnya, terutama merugikan diri sendiri.
- Mencari peluang atau celah lain untuk lebih meningkatkan tarap hidup, sehingga berfaidah untuk kehidupan dunia dan bekal akhirat.
- Memahami diri sendiri sebagai insan sempurna dan untuk bersikap saling menghargai, menghormati dan tidak merugikan siapapun yang berbeda-beda adanya, sehingga tercipta akhlakul-karimah (budi pekerti/akhlaq yang mulia).